150622 ; kosasra.

Hari ini beneran gak akan masuk?” tanya Sana untuk ke sekian kalinya pagi ini.

“Iya. Aku mau ngabisin waktu sama kalian,” jawab Soonyoung.

“Tapi aku, 'kan, harus ke sekolah.”

“Ya gak papa, aku bisa sama Selena dulu. Terus nanti jemput kamu dan kita pergi habis itu nitipin Selena ke mama.”

Dahi Sana mengernyit mendengar itu. “Kok dititipin?”

Soonyoung tidak langsung menjawab. Dia mengalihkan matanya dari Sana, tampaknya laki-laki itu ragu mengungkapkan keinginannya.

“Gak boleh, ya?”

“Aku tanya kenapa dulu, Soonyoung.”

“A-aku ... mau ... kita .. aku berdua kamu.” Soonyoung meringis setelah mengatakan itu. Ia melihat pada istrinya yang menatapnya bingung.

“Gimana?” tanya Sana. “Oh, kamu mau kita berdua aja?”

Soonyoung mengangguk. “Boleh, ya? Hari ini aja ... kado ulang tahunku.”

Sana tersenyum, menahan gemas. Soonyoung mengucapkan itu dengan tanpa berani menatap ke arahnya.

Tangan Sana bergerak untuk menghiasi sisi wajah Soonyoung. “Boleh, kok. Tapi Selena jangan nginep, ya?”

Soonyoung mengangguk setuju. “Nanti sore aku jemput dia.”

Sana tersenyum. “Terus selain berduaan kamu mau apa lagi?”

“Apa pun asal berdua, mau cuma tiduran pun gak papa,” jawab Soonyoung.

“Yakin? Memang kamu gak ada hal khusus yang diinginkan?”

Soonyoung terdiam. Sekali lagi dia menghindari tatapan mata Sana. Kebiasaannya jika merasa gengsi.

“Bilang aja, Soon.”

“Aku malu,” ucap Soonyoung.

“Kenapa harus malu, sih? Kita ini nikah bukan cuma setahun loh.”

Lagi, laki-laki itu terdiam. Tak lama Soonyoung mendongakkan kepalanya.

“Aku mau pukpuk di kepala.”