ednamy – serba serbi
// divorce , cheating , broken family
Ini bukan ceritanya, guys. Aku cuma mau jelasin gimana latar belakangnya Edward sama Anna. Buat simpenan juga karena aku ini pelupa. Oh iya, ini rawan typo.
Sebenarnya, ednamy ini meski awalnya cuma tweet iseng yang syukurnya lumayan banyak dapat tanggapan, aku cukup mempersiapkan alurnya lebih pasti dan gak cuma buat kesenangan aja. Aku mau ednamy ini setidaknya menyampaikan pesan tentang keluarga.
Ednamy yang sering muncul itu kan fokusnya ke Amy dan keluarganya—Edward sama Anna. Jadi, aku mau jelasin tentang keluarganya Edward dan keluarganya Anna. Secara singkat.
Dari dua gambar yang aku sertai dalam tweet ini, kalian bisa menyimpulkan kalau keluarganya Anna itu lebih sering ngerasain kebahagiaan bareng.
Beberapa kali ada pernyataan kalau Anna dulunya gak mau buat membangun sebuah keluarga. Pikirannya ini datang karena mantannya, kepercayaan Anna tentang sebuah hubungan berhasil dihilangkan karena diselingkuhin sama mantannya.
Keluarganya Anna itu tipe keluarga yang selalu bersedia buat ngasih pengertian ke anaknya, juga mampu ngebuat anak-anaknya untuk cerita dan jujur tentang perasaan mereka. Keluarga yang kalau sepengamatanku, udah mulai jarang ada (ini di lingkunganku, ya).
Anna diberi waktu buat pulih dari lukanya kurang lebih empat tahun. Dia dilangkahin sama adeknya dari nikah dan punya anak. Tapi, dia sama sekali gak mempermasalahkannya.
Diluar ekspetasi orang tuanya, Anna malah gak mau buat mencoba lagi. Omong-omong, kalau ini terwujud, dia bisa jadi gold miss mengingat kerjanya itu pastry chef di resto mewah dan pernah menang di kompetisi masak nasional yang ngebuat namanya makin dikenal.
Namun, Anna gak bisa mempertahankan pilihannya itu karena kedua orangtuanya nentang. Meski menentang, mereka masih mampu buat ngajak Anna berdiskusi sampai gak ada pertengkaran yang terjadi. Mereka cuma sempat berdebat dan itu juga gak lama.
Anna berhasil dibuat mau untuk memulai sebuah hubungan lagi.
Anna memang gak bisa untuk benar-benar nolak keinginan orang tuanya. Jadi, waktu dia dijodohin sama Edward, dia berusaha buat nerima karena mau gimana pun, kedua orang tuanya gak mungkin memilihkan dirinya sebuah hal yang buruk.
Lagipula, dia juga udah lepas dari bayang-bayang mantannya. Namun, terlanjur nyaman dan aman sama kesendiriannya.
Belum lagi, Anna memang terhitung sibuk. Nekat ikut kompetisi supaya gak kepikiran tentang mantannya, kemudian kerja di resto yang kadang bisa seharian. Ditambah menu baru yang tentunya harus terus ada seiring berjalannya waktu.
Terkadang, Anna juga kepikiran buat gak kerja dibawah orang lain. Dia kepikiran mau buat kafe, tapi cuma kepikiran aja.
Keluarga Edward berkebalikan sama keluarga Anna. Mereka tuh bisa dibilang retak. Bahkan meskipun kembar, Edward sama Evan makin besar makin gak nyaman buat ngobrol berdua dalam waktu yang lama.
Ini terjadi karena kedua orang tua mereka yang sama-sama sibuk dan secara gak langsung saingan di dunia bisnis. Gak ada yang mau ngalah. Ini kadang dibawa sampai ke rumah sehingga gak jarang berantem di depan kedua anak mereka.
Kalau udah berantem gini, biasanya baik Edward atau Evan bakal milih pergi ke rumah paman mereka yang memang ada dalam satu lingkungan. Kadang juga ke tetangga sebelah.
Puncaknya, waktu Edward sama Evan ada di usia 13 tahun. Orang tua mereka memutuskan buat bercerai.
Terbiasa buat gak jujur soal perasaan sendiri, Edward sama Evan gak benar-benar nunjukin kekecewaan mereka. Meski jarang ngobrol, mereka tetap ngerasa kehilangan waktu dipisahin. Edward sama papa, dan Evan sama mama.
Mereka meledaknya sewaktu alasan perceraian itu terungkap. Bukan cuma tentang ketidakcocokan akibat tinggi hati, ternyata ada hal lain.
Gak lama setelah perceraian itu, papa memperkenalkan satu orang perempuan ke mereka berdua. Dia bilang, kalau itu adalah calon ibu baru mereka.
Meski sebelum perceraian kedua orang itu belum ada hubungan, tapi ini jadi faktor pendorong kenapa papa mengajukan perceraian. Evan terlihat lebih gak terima sampai gak mau pakai nama papanya lagi dan memilih buat pakai nama mama aja.
Setelah mereka nikah, Edward lebih sering diem di rumah pamannya. Ini alasan kenapa Edward sama Mikhael (Chan) kayak adek kakak.
Selain sama Mikhael, Edward juga selalu bersedia buat jadi tikus percobaannya tetangganya, Rhea. Satu-satunya temen Edward yang deket sama dia, Rhea hobi masak dan dia selalu minta Edward buat jadi yang pertama nyoba.
Mereka pisah ketika Rhea berkesempatan buat kuliah di luar negeri. Rhea lebih tua dua tahun dibanding Edward, omong-omong.
Edward jadi kaku kalau sama orang lain yang hanya sekedar kenal. Dia juga bicara gak begitu nyaman sama adik tirinya, tapi dia paham kalau Candy masih kecil dan gak salah apa-apa, jadi Edward sebisa mungkin gak lampiasin amarahnya ke dia.
Namun, dengan ketidaknyamanan rumah yang selalu ia rasain. Edward jadi punya mimpi untuk buat rumah sendiri di mana ia bisa bawa kehangatan di dalamnya. Rumah yang memang dapat dijadikan rumah, nyaman buat dijadiin pulang, aman buat dijadiin tempat tinggal.
Masa sekolah akhirnya, ia habiskan buat nabung karena bertekad untuk gak minta bantuan siapa-siapa dalam bangun rumah itu. Ia juga ambis buat masuk ke arsitektur.
Meski belum masuk, Edward manfaatin ilmu yang dia dapatin dari pamannya. Dia iseng buat rancangan rumah yang dia bangun, rancangan yang kemudian ikut ia konsultasiin ke pamannya dan juga dosennya pas kuliah.
Sedikit gak disangka, tapi di usianya yang ke-21, Edward berhasil buat bangun itu meski tubuhnya kadang harus kerja seharian buat cari biaya.
Tapi, Edward puas sama hasilnya.
Kalau Anna sempat gak mau untuk punya keluarga baru, Edward gak kepikiran. Dia juga sebenarnya takut gagal dalam mimpin keluarganya. Takut apa yang papanya lakuin, malah ia lakuin juga ke anaknya sebagai bentuk balas dendam yang gak disadarin.
Dia mau untuk ketemu keluarga Anna juga atas bujukan mamanya Mikhael. Lalu, ditambah dengan obrolan singkatnya sama ibunya Anna yang berhasil ngebuat dia tiba-tiba yakin untuk menikah sama Anna.
Yap lalu mereka menikah. Langkah yang diambil sama-sama berhasil mereka buat untuk selaras.
Bareng Edward pun, Anna berhasil yakin buat bikin kafenya sendiri. Anna gak lagi kerja di restoran setelah kafenya selesai dibangun.
Sedangkan Edward, dia kembali ngerasain kehangatan lewat masakan yang disajikan Anna. Juga ia tahu kalau rumah yang ia bangun dengan harapan bisa jadi rumah, bakal terwujud.
Namun, jalanan gak selalu mulus.
Anna salah paham, dan Edward gak langsung memberi penjelasan karena keinget sama setiap pertengkaran orang tuanya hingga mereka yang pisah. Ketika kesalahpahaman itu makin memuncak dan Anna ngajuin perpisahan. Di situ, Anna ngelihat Edward yang paling lemah.
Edward tuh... sampai mohon-mohon ke Anna pas itu. Memang jalannya bukan buat berpisah, mereka kedatangan Amy. Satu hal yang ngebuat keduanya bisa bertahan sampai sekarang.
Anna tuh benar-benar nerapin apa yang dia terima selama hidup dari orang tuanya ke Amy. Lembut tapi tetap tegas, mau dengerin, mau buat ngasih pengertian, mau kasih wadah buat anaknya berkembang, dan berani bilang enggak kalau memang salah atau berlebihan.
Edward juga sanggup buat nerapin kalau ia harus dukung Amy terus—satu hal baik yang ia terima dari kedua orang tuanya. Yang baik ia ikuti, yang buruk ia kubur dalam-dalam.
Ia kemas dalam diam walau kenyataannya Anna udah tahu tentang keluarganya dari mamanya Mikhael. Anna paham kalau hal itu mimpi buruk buat Edward, sehingga ia memilih buat gak membahasnya kalau bukan Edward yang mulai duluan.
Lagipula, Edward benar-benar menjaga Anna sama Amy dengan baik.
Dalam perjalanan mereka menemani Amy tumbuh dan berkembang. Mereka mulai mencoba buat berdamai sama apa yang terjadi di masa lalu.
Mereka hampir berhasil.
Hampir karena kebersamaan keduanya selalu sebagai 'papi dan maminya Amy', jarang sebagai Edward dan Anna. Bahkan ungkapan sayang buat satu sama lain pun jarang mereka suarakan lewat kata.
Bukan masalah, karena mereka tetap sama-sama merasakannya. Keduanya berhasil membuat Amy menjadikan mereka sandaran. Berhasil membuat Amy nyaman dan aman untuk ada di rumah.
Sekian.
Omong-omong, kalau ada yang baca ini, boleh gak sih bagiin pendapat kalian tentang ednamy sejauh ini? Terima kasih sebelumnya.