Taksa – 1

⚠ implicit mature content, harsh words.

Jika ditanya kenapa akhirnya gue bisa berakhir sama mereka. Sama tiga orang yang punya kepribadian berbeda ini maka jawabannya adalah tanpa alasan.

Lo tahu gak sih? Kayak kita kenalan, ngobrol dikit dan semuanya berjalan gitu aja sampai sekarang. Gue juga sebenarnya gak terlalu banyak menaruh ekspetasi ke mereka.

Gue sama Rendra kenal sejak awal masuk kuliah, lalu sama Kana dan Bisma yang sebelumnya udah jadi sobat dari zaman sekolah. Kita seakan dibagi jadi dua kelompok, tapi itu sama sekali gak mengurangi makna buat satu sama lain.

Ah, biarkan gue—si Awan ini nyeritain dikit gimana sebenarnya pandangan gue ke mereka bertiga.

Kesan pertama gue ke Tarendra, dia tuh emang spontan. Dia punya pengendalian diri yang bagus, saking bagusnya gue sama sekali gak bisa nebak apa yang lagi anak ini rasain.

Gue kenal Rendra bukan karena satu kampus. Namun, dari pesta salah satu perusahaan yang ujung-ujungnya cuma mau saling pamer. Waktu itu gue males gabung sama para orang tua, dan kebetulan lihat dia lagi duduk sendiri. Jadi, gue samperin dan secara kebetulan satu kampus. Lalu, hubungan kami seperti yang bisa kalian lihat sekarang.

Rendra sebenarnya jauh lebih sibuk dari gue—lo tahu, kadang istirahat bisa jadi hal yang jarang ditemui di keluarga bisnis. Namun, anehnya dia selalu bisa buat selalu ada.

Buat Taksa, buat keluarganya, buat pacarnya. Makanya gue bilang dia punya pengendalian diri yang bagus.

Begonya, anak ini gak pernah ngasih waktu ke dirinya sendiri. Sekarang agak mending sih setelah ada Shanaya, walau harus sama dia, Rendra setidaknya punya waktu buat istirahat.

Kemudian Bisma. Dari awal kenal, dia emang udah galak dan susah diajak bercanda. Paling serius dalam pendidikannya meski dia udah punya kerjaan.

Bisma itu berani, walau keluarganya nyuruh supaya dia masuk ke dunia hukum. Bisma tetap berhasil mencantumkan namanya sebagai jajaran mahasiswa seni musik. Kocaknya lagi, anak ini juga udah terlibat beberapa project yang ngebuat namanya perlahan dikenal sebagai musisi.

Dia emang sering ngomong kasar, tapi ya itu cara dia ngungkapin perasaannya. Cowok ini tsundere abis, makanya gak ada yang heran. Cuma terlepas dari semua itu, gue kira jeleknya Bisma emang itu aja. Nyatanya, ada lagi dan itu berhubungan sama Caca.

Membuktikan kalau anak ini emang punya gengsi setinggi langit.

Terakhir, Kayana.

Kalau dibikin urutan siapa yang paling brengsek di antara Taksa, gue bisa mastiin kalau Kana ada di urutan pertama. Anak ini pernah macarin dua orang sekaligus. Terlebih dia sebenarnya gak benar-benar naksir.

Dia hobi main. Untungnya masih sadar diri buat gak ngelakuin hal yang kayak gitu. Pacaran Kana sebenarnya sekedar jajan, rangkul kemudian pulang. Gak ada yang namanya cium atau berakhir satu kasur.

Terlepas dari itu, dia tetap pacaran sama dua orang sekaligus diluar sepengetahuan mereka. Gue sebenarnya tahu itu bentuk balas dendam dia, tapi bukan hak gue huat ceritain itu ke kalian.

Kana itu tipe cowok yang suka ngegodain anak orang. Gak cuma cewek, tapi ke cowok juga. Gue adalah salah satu buktinya. Kadang sikapnya itu bisa nyairin suasana, gue juga gak terlalu keberatan ketika dia masangin gue sama dirinya sendiri atau Bisma sama Rendra.

Kesel tuh biar dia berhenti aja. Gawat kalau Jennifer sampai tahu soalnya.

Setelah semua yang gue omongin ini, lo bisa nilai kalau kami emang sahabat.

Dan si Awan ini, anak yang paling berontak di keluarga baru aja ngebuat perpecahan dalam hubungan ini.

Mungkin, Kana sama Bisma walau sambil ngatain bakal masih nemenin gue. Tapi, gue gak yakin sama Rendra.

Dan gue takut.